Tambang Galian C, CV. Pagar Gunung Diduga Berdampak Kerusakan Lingkungan dan Infrastruktur
Lampung Utara (Mi-Net) – Sejak beroperasinya Galian C milik CV. Pagar Gunung sejak puluhan tahun yang lalu sampai saat ini sangat dirasakan dampaknya oleh warga masyarakat Pampang Tangguk Jaya.
Tidak dapat dielakkan dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat atas pengerukan batu dan pengolahan batu menggunakan exsavator yang dilakukan oleh CV. Pagar Gunung Desa Pampang Tangguk Jaya Kecamatan Sungkai Tengah telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Diantara dampak seriusnya :
- Pencemaran polusi debu dalam radius 1km sangat mengganggu kesehatan akibat Proses penggilingan batu yang tidak terkelola dengan baik.
- Kerusakan rumah warga akibat sempat dilakukan pemecahan batu memakai dinamit beberapa waktu yang lalu. Rumah warga di sekitar lokasi bergerak dan retak akibat guncangan proses pemecahan batu, sehingga warga masyarakat mengalami kerugian.
- Terjadi pendangkalan sungai sehingga mengancam lahan persawahan warga masyarakat sekitar gagal panen dan mengalami kekeringan, sebagian material batu merusak lahan pertanian warga yang berbatasan dengan lokasi gajian C dan kerusakan ekosistem lainnya.
- Kerusakan alam dan lingkungan sekitar. Masyarakat sangat prihatin, pengerukan batu tersebut membentuk tebing-tebing terjal serta lubang-lubang galian yang membentuk danau-danau kecil sehingga membahayakan warga masyarakat. Sawah di hulu sungai sering kali gagal panen akibat sering kali terendan yang disebabkan penyempitan badan sungai akibat jembatan yang dibuat guna pengangkutan galian C tersebut.
Kerusakan tidak sampai disitu, beriringnya waktu terjadi kerusakan akses utama jalan penghubung Desa Pampang Tangguk Jaya, Desa Ratu Jaya, dan Ogan Jaya menuju kota Kecamatan dan Kabupaten.
Pada saat tim media melakukan investigasi ke lokasi Tambang Galian C Milik CV. Pagar Gunung pada Minggu (17/11/2024), berjumpa dengan beberapa warga Desa Pampang Tangguk Jaya dan Ratu Jaya.
Mereka menjelaskan, sepanjang tahun mereka tidak dapat menikmati akses jalan utama layaknya di daerah lain.
” Karena sepanjang tahun sejak beroperasinya CV. Pagar Gunung ini, kami selalu berkutat melalui jalan yang tidak ubahnya kubangan kerbau, “ungkap warga yang enggan namanya di publish.
Sementara sampai berita ini dimuat, pihak CV. Pagar Gunung belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan.
*Sumber realisme : Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Prov. Lampung.*