Bulan Ramadhan Anjal Dan Pengemis Anak Dibawah Umur Berjamur Di Kota Bandar LampungÂ
Lebihnya, pemanfaatan fisik dari orang tua mereka yang berpikir, pola hidup yang berkerja dan hanya mengandalkan pada pemanfaatan fisik anak untuk mendapatkan belas kasian orang, pada anak-anak-anak yang menjadi pengemis, pengamen, dan jalan raya.
Sementara, para orang tua hanya peduli anak-anaknya dari kejauhan sambil berteduh bersantai, sedangkan anaknya harus kepanasan berjemur di pingir jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Sebenarnya anak jalanan hanyalah korban masalah keluarga, pergaulan yang salah, dan pemerintah yang tidak peduli dengan nasib mereka. Anak jalanan yang tidak berbeda dengan anak lainnya yang berasal dari keluarga yang lebih beruntung. Mereka juga memiliki kemampuan dan bakat pada bidang tertentu. Apalagi, pada masa anak-anak perkembangan otak manusia mencapai kapasitas 50%. Di usia mereka yang seharusnya adalah waktu bermain dan belajar tapi mereka dipaksa untuk merasakan yang seharusnya tidak mereka rasakan. Mereka tumbuh dan berkembang dalam kehidupan jalanan yang sangat dekat dengan kemiskinan, kekerasan dan penganiayaan
Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, begitu pula dengan anak jalanan. Mereka pun harus mendapat pendidikan yang layak agar dapat membentuk kepribadian mereka menjadi lebih bertanggung jawab terhadap hidupnya. Tapi, pendidikan formal sangat sulit mereka dapatkan. Pendidikan pada hakekatnya bertujuan membentuk karakter anak menjadi anak yang baik.Â
Namun, apa daya bagi anak Jalanan “yang ramai dan terus bertambah setiap tahunnya di kota Bandar Lampung,†mungkin… karena selama ini tidak adanya kepedulian Pemerintah dan dinas terkait di wilayah kota Bandar Lampung, untuk mengatasi melonjaknya anak jalanan di kota ini. (Sapta Riski)