MESUJI (MIN) -Viral di medsos sebuah video berdurasi 09:120, terkait seorang guru P3K diduga dibunuh secara sadis di rumah dinas Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada di Desa Bujung Buring Baru, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji Lampung.
Dari berbagai sumber, korban bernama Rosiya Aprilia (23) tahun mengajar di SDN 08 Tanjung Raya, dan ketika pelaksanaan pemilu berlangsung, korban jadi anggota PPS di Desa Muara Tenang.
Sedangkan kediaman korban berada di Desa Muara Tenang dan ayah kandungnya bernama Susilo sebagai mantan Sekretaris Desa tersebut.
Peristiwa kejadian, sekira pukul 14:00 WIB, korban masih bersama kawan -kawannya sesama guru mengobrol dan kejadian dugaan pembunuhan tersebut terjadi sekira pukul 15 hingga 17:00 WIB sore hari ini.
Korban berstatus janda, mantan suaminya bernama Beni dari Desa Bujung Buring itu sendiri dan korban sedang menjalin asmara bahkan sudah tunangan dengan seorang lelaki berinisial ADR dari Desa Gedung Ram, Kecamatan setempat.
Siti Munawaroh (45) salah satu rekan korban satu seprofesi sama-sama dengan korban dan sama-sama menghuni di rumah dinas SD tersebut, dirinya yang pertama kali melihat korban telah tergeletak diduga dibunuh oleh orang tak dikenal, pada Kamis (29/2/2024).
Siti Munawaroh ketika dihubungi media ini, ia menceritakan kalau dirinya tidak melihat siapa dan apa motif terjadinya dugaan pembunuhan tersebut terjadi.
” Pada hari ini, saya menghadiri kegiatan Gampang Asik Menyenangkan (Gasing) di SDN 05 Tanjung Raya, sekitar pukul 16:00 WIB, dirinya pulang dijemput oleh tunangan korban berinisial ADR dan diantar kerumah Dinas tersebut tetapi hanya sampai gerbang sekolahan yang jadi Tempat Kejadian Perkara(TKP),” jelasnya.
Lanjutnya, ketika mendekati TKP, ia sempat memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban dan dirinya langsung masuk tempat ia tinggal untuk melaksanakan Shalat Ashar, dan setelah itu mainan handphone miliknya bersama anaknya. Sekitar pukul 17:00 WIB, ia mau beranjak mandi tetapi sebelum mandi ia sempat memanggil korban lagi namun masih tetap tidak dijawab.
Setelah itu, kata Siti, mendekati TKP dan membuka pintu kamar korban yang tidak terkunci dan seketika melihat korban sudah tidak bernyawa bersimbah darah dikasur dengan kondisi leher terseset oleh senjata tajam. Lalu secara langsung dirinya berteriak meminta tolong namun tidak ada warga yang mendengar jeritantanya dan dirinya keluar sambil berlari kerumah salah satu warga sekitar serta menjelaskan apa yang dilihatnya, paparnya.
Kemudian, warga yang ditemui Siti tadi, langsung menghubungi Aparatur Desa setempat dan Aparatur Desa lanjut menghubungi pihak kepolisian.
Pengawas Pendidikan Kecamatan Tanjung Raya, Ngatijan ketika dihubungi media ini, ia membenarkan kejadian tersebut.
“Ya benar, tetapi belum tau kronologis atau motif yang sebenarnya terjadi. Saya juga baru di kabarin dari temen temen guru di SDN 8 Tanjung Raya melalui telepon seluler saya,” ujar Ngatijan.
Ketika dihubungi, Kapolsek Tanjung Raya Iptu Bambang mengatakan, sabar ya. Saya masih di lokasi dan masih olah TKP serta mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Sedangkan untuk motif dugaan pembunuhan tersebut belum diketahui dan sedangkan korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Ragab Begawe Caram yang berada di Desa Brabasan guna dilakukan otopsi.
(Mumu Mahfudin/Yusri)