Way kanan (mediainformasinetwork.com)- Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, perekonomian yang semakin susah melanda. Warga kembali dibuat susah dengan melambungnya harga tabung elpiji 3 kg bersubsidi di Kampung Negeri Baru Kecamatan Umpu Semunguk. Pasalnya, harga mencapai Rp 30 ribu per tabung, Jumat (31/07).
Padahal, harga eceran tertinggi seharusnya hanya Rp. 18 atau 19 ribu saja. Namun, elpiji berwarna hijau itu sulit didapat dan tergolong langka sehingga warga terpaksa membeli di pengecer dengan merogoh kocek cukup dalam.
“Saya sudah ke pangkalan, ke agen, keliling cari nggak dapat. Terpaksa ke pengecer, tapi ya itu, harganya mahal, benar. Kalaupun dapat, harganya tidak lagi sesuai, mencapai Rp 30 ribu,†ujuar Kuti/aji, warga Dusun 1 Simpang Empat.
Ia melanjutkan, “Kalau beli di pangkalan Gasnya, tidak pernah dapat om. Dua pangkalan aku datangi, jadi terpaksa beli di warung kecil. Itu juga enggak semuanya ada, kebanyakan juga abis. Harganya bisa mencapai Rp 30 ribu per tabung,â€.
Pria yang sehari – hari bekerja sebagai tukang ojek pangkalan itu, merasa terbebani dengan harga Rp. 30 ribu tersebut. Apalagi tidak tiap hari dia dapat penumpang yang banyak.
“Keberatan om, kalau dapat harga segitu (Rp 30 ribu), apalagi di tengah Covid-19 dan PPKM ini sepi kami dapat penumpang,†sesalnya.
Nur, pemilik salah satu toko yang menjual tabung gas Rp 30 ribu, mengaku memperoleh tabung gas subsidi 3 Kilogram tersebut dari pangkalan. Dimana ia membeli dengan harga Rp 18 ribu per tabung, kemudian dijual kembali ke masyarakat setempat Rp. 30 ribu.
“Paling lima tabung cuman dapat dari pangkalan, harganya rata – rata Rp.18 ribu dari pangkalan. Bahkan pengecer di Dusun lain, harga ada yang mencapai Rp. 33 ribu,†ungkap nur. MEDIA INFORMASI NETWORK-HERIYANSYAH