Apri Susanto : Masyarakat Wajib Tahu Cabup dan Cawabup Yang Tepat Untuk Memimpin Mesuji

Mesuji – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kabupaten Mesuji Apri Susanto, S.Pd, SH mengajak seluruh masyarakat Mesuji untuk menjadi pemilih cerdas, menjaga situasi damai, tenteram dan aman serta bisa menahan diri dari segala godaan pengaruh politik dari para kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mesuji.

Hal ini disampaikan Apri Susanto, S.Pd, SH di sekretariat DPC GRIB Jaya Kabupaten Mesuji bertepatan dengan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pada Selasa (01/09/2024).

” Semua calon itu baik serta memiliki rekam jejak sendiri-sendiri dan mereka juga mau berkorban baik dalam bentuk tenaga, pikiran, serta waktu, demi untuk mewujudkan mimpi mereka dalam memperebutkan suara dari masyarakat Bumi Ragab Begawe Caram pada 27 November 2024 mendatang, “ucapnya.

Kemudian lanjut Apri, perlu kita sadari, semua kandidat yang mencalonkan diri semua memiliki latar belakang di dalam pemerintah dan birokrasi, serta ikut merancang serta membangun Kabupaten Mesuji sebelumnya.

” Setelah berpisah dari Kabupaten Induk Tulang Bawang, Kabupaten Mesuji pada tanggal 26 November 2024 nanti sudah berumur 15 tahun. Secara keseluruhan terkait pembangunan infrastruktur, kita sangat jauh ketinggalan dibandingkan dengan Kabupaten lain, ” imbuhnya.

Apri juga menjelaskan bahwa seorang pemimpin itu harus bertanggung jawab, bisa berpikir dengan tenang, sabar dan inovatif. Selain itu, pemimpin juga harus kreatif dan penuh dengan energi positif. Ditambah dengan kejujuran, kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan yang baik.

” Dan untuk sifat – sifat kepemimpinan itu memiliki dasar antara lain kompeten, berwawasan ke depan, menginspirasi, mengaktualisasi diri, Jujur dan rendah hati, “ujarnya.

Lalu lanjut Apri, kualitas pemimpin yang baik meliputi integritas, visi, keterampilan komunikasi, kemampuan beradaptasi, empati, ketahanan, dan komitmen untuk belajar berkelanjutan.

” Sebaliknya pemimpin yang kurang baik, tidak memperhatikan pendapat sekitar atau gaya manajemen otokratik yang tidak efektif. Tidak memperhatikan orang lain, tidak melayani, berperilaku mengintimidasi. Mentolerir kinerja yang buruk dan standar yang rendah atau mengacuhkan dan menghindari, “sambungnya.

” Dan terahir, hati-hati ketika memilih pemimpin yang Nepotisme. Ciri-ciri pemimpin yang seperti ini adalah setiap perbuatannya dalam penyelenggaraan negara melawan hukum, dan menguntungkan kepentingan keluarga dan kroninya. Namun merugikan orang lain, masyarakat, dan atau negara, “pungkasnya. (Sur).

Comments (0)
Add Comment