Warga Pekon Campang Gotong Royong Jalan Raya Untuk Membenahi/ Merapih Jalan Yang Berlubang

Tanggamus – warga Dusun 4 Pekon campang Kecamatan gisting mengadakan kegiatan bergotong-royong membenahi /merapihkan jalan Raya gunung batu untuk menutupi jalan yang berlubang dengan adukan semen Selasa 6 Agustus 2024.

Dalam kesempatan tersebut kegiatan bergotong-royong dihadiri oleh Bapak mantan wakil Bupati Tanggamus Bapak Hi.A.M. Syafi’i,S,Ag
Dan kepala pekon-pokon campang Kecamatan gisting kabupaten Tanggamus.

Upaya yang dilakukan untuk bergotong-royong dibantu oleh donatur dari Bapak mantan wakil Bupati Tanggamus bantuan yang diberikan adalah berupa material semen dan split , juga dibantu oleh pengendara yang melintasi jalan tersebut warga pekon campang memberikan tenaga untuk kerjasama dalam bergotong-royong.

Apa itu gotong royong pasti masing-masing dari kita telah mengetahui makna dari gotong royong sendiri, gotong royong merupakan kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sejak dahulu hingga sekarang,

Sedangkan gotong royong yang merupakan bentuk kepribadian dan budaya bangsa kita yang berakar kuat dalam kehidupan dan tumbuh dari individu masing-masing orang hingga mengakar dalam masyarakat.

Rasa kebersamaan itu muncul dari sikap sosial tanpa pamrih dari setiap individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Hal ini telah menjadi tradisi masyarakat setempat untuk menjunjung tinggi semangat gotong royong yang merupakan salah satu bentuk pelestarian nilai-nilai Pancasila dalam sejarah masyarakat Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila memiliki makna gotong royong. Bisa dicermati mulai dari sila pertama ketuhanan yang maha Esa gotong royong dapat dimaknai bernilai ibadah yang harus dijalankan oleh seluruh umat manusia.

Sedangkan sila ke -2 yakni antusiasme, gotong royong selalu diyakini dan didasari atas azas kemanusiaan.

dalam sila ke-3 tidak ada gotong royong tanpa persatuan yang kokoh.

Sila ke-4 menegaskan bahwa di dalam gotong royong pasti terdapat musyawarah untuk mencapai kata sepakat.

Sedangkan sila yang terakhir sila ke-5 merefleksikan tujuan akhir gotong royong adalah untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa tebang pilih.

Perlu diketahui juga, bahwa proses dan praktik hidup bersama mendasarkan pada sifat saling menghargai di ferensiasi agama dan kepercayaan untuk menemukan dasar perjuangan bersama. Dalam konteks hidup berbangsa secara historis maupun jejak rekam perjalanan suatu bangsa.

Sedangkan bergotong-royong di pekon campang merupakan suatu kebersamaan masyarakat dan Pemuda pekon campang ,

kepala Pekon campang, Mujito menyampaikan kepada awak media bahwa anggaran yang digunakan adalah swadaya dari pengguna jalan dan bantuan dari bapak mantan Bupati Tanggamus Haji A.M Syafei’i S.Ag. dan dibantu tenaga oleh pemuda pekon campang. Agar pengguna jalan raya ini bisa nyaman dan juga bisa mengurangi angka kecelakaan di pekon kami ucap Mujito.

Haji ,A.M. Syafei’i ,S.Ag.
Menyampaikan kepada masyarakat agar bantuan yang di berikan Bisa Bermanfaat, Buat Pengguna Jalan juga yang menggunakan jalan nyaman jelasnya.

Masih di tempat yang sama , Pemuda dusun 4 Pekon Campang Pitra , mengatakan kami bekerja sama bergotong-royong untuk menambal sulam jalan yang rusak semoga bantuan yang di berikan dari pak mantan Bupati Bisa bermanfaat buat masyrakat yang menggunakan jalan ini akar bisa aman , tandasnya. (Rudi).

Comments (0)
Add Comment