MEDIA INFORMASI NETWORK.COM – Tidak semua mainan anak-anak itu akan membawa kesenangan baik bagi anak itu sendiri ataupun terhadap orang tua si anak.
Meriam, mainan anak-anak yang menggunakan bahan bakar spiritus tersebut dampaknya akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Bagaimana tidak, karena jika bahan bakar tersebut mengenai pakaian anak-anak dan terkena percikan api, dipastikan pakaian yang terkena bahan bakar spiritus tersebut terbakar.
Belum lama ini, Seorang anak AF (9) warga Dusun Sinar Negeri Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung mengalami luka bakar serius di sekitar badan mulai bagian samping punggung dan dada bagian atas, akibat tersambar api dari spiritus bahan bakar mainan meriam, pada Selasa (02/04/2024) sekira pukul 12.00 wib.
Dan saat ini, AF sedang menjalani perawatan di RS Gladis Medical Center (GMC) Desa Taman Sari Kabupaten setempat.
Menurut Tatun Bibi korban menjelaskan kronologi kejadian, bahwa (AF) ponakannya waktu itu sedang bermain petasan jenis meriam spiritus bersama ketiga rekannya yang tidak jauh dari rumah.
” Saat memasukkan bahan bakar spiritus menggunakan botol semprot bekas minyak wangi, tumpah hingga mengenai baju dan celana AF, ” ungkapnya.
“Tanpa disadari, saat meriam dinyalakan, spiritus yang mengenai baju AF tersambar percikan api. Saat awal terbakar, api sudah membesar membakar baju yang dikenakan AF,” imbuh Tatun.
Menurutnya, ketika api mau dipadamkan tidak menemukan air untuk pertolongan pertama.
” AF baru menyadari kalau bajunya sudah terbakar. Saat kejadian, situasi di lokasi kejadian sepi tidak terlihat tetangga kanan kiri, karena memang jam istirahat. Begitu mendengar suara ramai bahwa AF terbakar, AF langsung ditolong warga sekitar dengan segera melepaskan bajunya dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat, “tutur Tatun.
Saat kedua orang tua AF, Almidi dan Nur Fateha di wawancarai, keduanya tidak banyak berkata.
” Iya bang saat ini kami tidak berharap banyak hanya ingin kesembuhan anak saya agar bisa bermain kembali, karena saat ini sudah memasuki setengah bulan masa pemulihan,” kata Almidi, Jumat (19/04/2024).
” Kami berharap bantuan dari Pemerintah setempat untuk membeli kain perban dan obat-obatan. Karena untuk penggantian kain perban itu dua hari sekali, dan sekali mengganti kain perban itu bisa menghabiskan uang Rp.200.000. Sedangkan saya hanya petani biasa, penghasilan cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja, ” harap Almidi diamini isterinya Nur Fateha.
Sementara menurut keterangan pihak rumah sakit yang di sampaikan orang tua AF, bahwa luka bakar yang di alami AF mencapai 30%, artinya butuh waktu sangat lama untuk pemulihan. (Sur).