Setiap kali ada penyusunan kurikulum pendidikan di Indonesia, selalu berujung menjadi sebuah polemik. Apalagi jika kurikulum yang telah dirancang tidak dapat diimplementasikan dengan baik.
Ketua Tim Pengembang Kurikulum 2013 Hamid Hasan mengatakan, persoalan kurikulum ini sudah menjadi penyakit akut di Indonesia. Bahkan, permasalahan penyusunan kurikulum ini sudah dimulai sejak tahun 1975.
“Sejak 1975 ketika Indonesia mengenalkan kompetensi, sampai hari ini kita menggunakan kompetensi yang banyak itu tidak terlaksana,” ujar dia dalam siaran Youtube Vox Populi Institute Indonesia, Senin (1/3).
Adapun menurutnya, permasalahan terbesar penyusunan kurikulum adalah masih kurangnya pengaturan proses dan target belajar atau toxonomy para murid. Oleh karena itu, implementasi kurikulum yang telah dicanangkan selalu gagal.
“Sampai hari ini persoalan kurikulum yang ada di Indonesia adalah implementasi. Pembelajaran kita baru sampai kepada pemberian informasi belum belajar berdasarkan taxonomy,” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa terdapat cara agar toxonomy dari kurikulum dapat tercapai, salah satunya pelatihan. Jadi, guru sebagai eksekutor kurikulum harus mendapat pelatihan. Namun, pelatihan tidak dilakukan oleh sembarang orang, melainkan orang yang paham sekaligus penyusun atau pengembang kurikulum.
“Jangan sampai yang melatih ini tidak paham itu kurikulum. Jadinya dilatihnya tidak sesuai dengan desain kurikulum,” tutup dia.
.jawapos.com/nasional/pendidikan/01/03/2021/permasalahan-kurikulum-pendidikan-di-indonesia-sudah-ada-sejak-1975/