Jakarta – Nama tokoh relawan Syafrudin Budiman, SIP kembali diusulkan organisasi Relawan Barisan Mas Gibran (BMG) pada penyusunan Kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Aktivis politik ini sebelumnya diusulkan sebagai menteri dan wakil menteri (Wamen) oleh Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG) dan Barisan Pembaharuan 08 (BP 08).
Gus Din sapaan akrab Syafrudin Budiman, SIP diusulkan Relawan BMG menjadi menteri atau Wamen milenial dan anak muda bersama 11 nama-nama kandidat lainnya. Walau Pelantikan Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran masih 20 Oktober 2024, wacana usulan ini terus digulirkan beberapa Relawan Prabowo-Gibran.
“Kami mengusulkan nama Syafrudin Budiman SIP atau Gus Din sebagai Menteri atau Wakil Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran mewakili kalangan milenial dan anak muda. Ada 12 nama yang kami usulkan, salah satunya adalah beliau (red-Syafrudin Budiman),” kata Juru Bicara dan Wakil Ketua Barisan Mas Gibran (BMG) Kamrul Ahzan kepada media, Kamis (1/8/2024) di Jakarta.
Sementara itu, Rabu (29/5/2024) Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG) merilis usulan 14 nama-nama Menteri dan Wakil Menteri (Wamen) untuk Kabinet Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Diantara 14 nama-nama tersebut ada nama Syafrudin Budiman SIP yang diusulkan sebagai Wakil Menteri UKM dan Koperasi atau Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Jurnalis senior dan ahli media ini dikenal sebagai tokoh Relawan Jokowi dan Relawan Prabowo-Gibran, serta menjadi Ketua Umum Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (PP-BP). Gus Din juga aktif sebagai relawan sejak 2017 – 2024 mendukung Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) dan sejak 2023 aktif mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Pada Pilpres 2024 dirinya aktif menjadi relawan Jokowi yang mendukung Prabowo – Gibran, tetap dengan bendera Relawan Barisan Pembaharuan 08. Dirinya juga aktif sebagai calon anggota legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Dapil DKI Jakarta II (Jaksel, Jakpus dan Luar Negeri) No. 5 dari unsur tokoh masyarakat.
Intelektual dan aktivis muda ini memiliki segudang pengalaman dalam organisasi pemuda, mahasiswa, ormas dan partai politik. Banyak perkaderan ia lewatinya sampai tingkat Paripurna, terutama di Perkaderan Kepemudaan, Partai Politik dan Ormas Islam.
Syafrudin Budiman adalah pendiri dan Ketua Umum DPP Partai UKM Indonesia yang bermetamorfosa menjadi Perhimpunan UKM Indonesia, sebagai dukungan kepada PAN. Gus Din bersama jajarannya pada 22 Juli 2022 menyatakan berfusi ke PAN yang dianggap mampu memperjuangkan kalangan UMKM Indonesia.
Cicit Pahlawan Nasional yang juga Ketua Umum PB Muhammadiyah KH. Mas Mansur dan Cicit Ketua PBNU Pertama KH Hasan Basri (Hasan Gipo) ini dikenal sebagai pengusaha dan konsultan media, UMKM, Koperasi dan Perdagangan. Sehingga dirinya, telah lama bergelut di bidang ekonomi mikro dan banyak melakukan terobosan kepedulian kepada kalangan UMKM dan koperasi.
Selain masih menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi Barisan Pembaharuan (BP), Gus Din juga menjadi Ketua Dewan Pembina Relawan Erick Thohir (Relawan ETOR) dan Kordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG). Pada saat Pilpres 2019, Gus Din juga pernah menjadi Koordinator Media Rumah Aspirasi Rakyat Jokowi-Amin 01 Jl Proklamasi 46 Menteng Jakarta Pusat.
Syafrudin Budiman juga sebelumnya lahir sebagai Aktivis Mahasiswa 98 asal Surabaya. Pada tanggal 1 Mei 2002 bertepatan pada Hari Buruh Internasional (May Day), ia pernah ditangkap oleh polisi saat berdemonstrasi di Jl. Semarang Surabaya, bersama 6 rekan lainnya dan digiring ke Mapolres Surabaya Utara Jl. Bubutan, Surabaya.
Koran Jawa Pos dan berbagai media cetak dan elektronik menulis berita penangkapan aktivis sebagai headline, saat berdemonstrasi di hari buruh. Berkat negosiasi dengan polisi saat itu, tepat Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, Syafrudin Budiman dan 6 rekannya dilepaskan. Tampak terlihat di foto-foto media dirinya dipukuli tongkat oleh polisi, sehingga menyebabkan tangan dan kepalanya memar.
Di intra kampus ia pernah menjadi Ketua I dan Bendahara Senat Mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (SEMA-UWKS), Ketua Litbang BEM FISIP UWKS dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Prodi Ilmu Politik.
Dalam organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, ia pernah menjadi Ketua Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UWKS 2002-2003, Ketua Hikmah PC IMM Surabaya 2003-2004, Ketua Cartaker PC IMM Sumenep 2005-2006, Ketua Hikmah DPD IMM Jawa Timur 2004-2006 dan Ketua Bidang Sosek DPP IMM 2006-2008.
Untuk ormas Muhammadiyah ia pernah menjadi anggota Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah 2006-2008 (Ex-Officio) dan anggota Saudagar Muda Muhammadiyah Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah (2007). Dari sisi Perkaderan Syafrudin Budiman SIP kader utama di Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) UWKS Surabaya 2001, Darul Arqom Paripurna DPP IMM 2004, Darul Arqom Paripurna PW Muhammadiyah Jawa Timur 2004, Kader Paripurna Majelis MPK PP Muhammadiyah 2007, Kader Paripurna PP PMB 2008, Kader Utama LKAU PAN 2013 dan Kader Paripurna Nasional Leadership Traning Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2023.
“Saya lahir dan besar sebagai aktivis mahasiswa yang memiliki pekerjaan sebagai konsultan media, koperasi dan UMKM. Dunia saya selalu bergelut dengan masyarakat luar, baik kalangan atas sampai masyarakat paling bawah,” ujar Gus Din dalam sebuah wawancara media, Senin (3/5/2024) di Jakarta.
Dalam visi besar Gus Din mengusung isu kepedulian UMKM, Kesejahteraan dan Kepedulian Ketenagakerjaan. Sebagai sosok yang lahir dari kalangan pengusaha dan UMKM ini, dirinya akan hadir untuk memperjuangkan kalangan UMKM, Koperasi dan Pedagang secara politik dan ekonomi.
“Indonesia perlu Rancangan Undang-undang (RUU) Pemulihan Ekonomi Nasional paska pandemi Covid-19 dan restrukturisasi utang luar negeri. Selain itu perlu RUU Perlindungan UMKM, Koperasi dan Pedagang Kecil agar ada perlindungan dan kepedulian bagi pengusaha kecil dan menengah bisa berkembang maju,” ucap pria yang pernah menjadi bakal calon Walikota Surabaya 2020-2024 ini.
Selain itu Gus Din juga mengusung isu kepedulian kepada dunia pendidikan dan kesehatan. Bagaimanapun kata dia, agar Indonesia maju harus pendidikannya baik dan kesehatannya juga baik.
“Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia Unggul harus terus didukung dan diteruskan yang menjadi program Presiden Jokowi. Saya juga hadir untuk mengawal dan meneruskan Legacy Pemerintahan Jokowi, agar programnya berkesinambungan dan berkelanjutan,” terang Bapak dari dua anak Hafid Qur’an, Prabu Miladi Muhammad Nurdin dan Muhammad Barkah Nailul Fauzi ini.
Selaku Ketua Umum Ormas Perhimpunan UKM Indonesia, Syafrudin Budiman memiliki Visi: Mewujudkan Indonesia Bahagia untuk Meningkatkan Kesejahteraan Bersama sesuai Pancasila dan UUD 1945. Tentu harapan ini berkeinginan mewujudkan yang sejahtera, adil, makmur dan sentosa menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
Menurutnya, tepat 100 Tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2045. Diharapkan, agar bangsa dan negara Indonesia benar-benar merdeka dan sebenar-benarnya merdeka. Sekali Merdeka, Merdeka Sekali.
“Saya memiliki 7 Misi perjuangan politik menuju kursi Senayan. Diantaranya, Keadilan Sosial, Kesejahteraan, Ekonomi Kerakyatan, Kesetaraan Ekonomi, Kemajuan Ekonomi, Persamaan Hak dan Penegakan Hukum. Misi ini adalah bertujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai dan esensi subtansi Ideologi Pancasila dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia,” jelas pemuda milenial yang lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur, 21 Mei 1980 ini.
Barisan Mas Gibran Usulkan.12 Nama Menteri dari Milenial dan Anak Muda
Relawan Barisan Mas Gibran (BMG) mengusulkan 12 nama-nama kandidat menteri dari kalangan milenial dan anak muda. Melalui Kamrul Ahzan Juru Bicara dan Wakil Ketua Relawan Barisan Mas Gibran mengatakan mendorong calon menteri milenial dan Nak muda yang mumpuni, sehingga memiliki kapasitas dan kapabilitas.
“Kami mengusulkan 12 dari kalangan milenial dan anak muda berusia 30 sampai 45 tahun. Mereka yang diusulkan terdiri dari berbagai profesi dan komunitas yang berbeda. Baik politisi, pengusaha, tokoh publik dan selebriti yang memiliki kapasitas dan kapabilitas mumpuni,” kata Kamrul sapaan akrabnya.
Diantaranya yang diusulkan sebagai kandidat menteri dan wamen Prabowo-Gibran sebagaimana berikut:
- Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Calon Gubernur DKI Jakarta 2024-2029.
- Syafrudin Budiman SIP., (Gus Din) Kordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG) dan Ketua Umum DPP Perhimpunan UKM Indonesia.
- Dr. Anggawira, Sekjen BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Ketua Relawan Pengusaha Nasional (REPNAS)
- Sigit Purnomo Syamsuddin Said, S.AP, SH, (Pasha Ungu), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI PAN Terpilih 2024-2029) dan Vokalis Ungu Band.
- Tsamara Amany Alatas, S.I.Kom., M.P.P., Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisaris Independen PTPN.
- Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, Anggota DPR RI Fraksi Gerindra 2014-2024, Anggota DPR RI Terpilih 2024-2029 dan Ketua Umum Tunas Indonesia Raya (TIDAR).
- Muhammad Ryano Panjaitan, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Sekjen Relawan Pandawa Lima.
- Faldo Maldini, S.Si., M.Res., M.I.P., Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg).
- Addin Jauharudin, Ketua Umum DPP Gerakan Pemuda Ansor (GP-Ansor) 2024-2029, Mantan Ketua Umum PB PMII dan Komisaris Komisaris PT Waskita Karya (WSKT).
- M. Pradana Indraputra, Staf Khusus Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional dan Kordinator Nasional Relawan Penerus Negeri.
- Al Ulla Azhar, Sekjen Relawan Go Gibran, Waketum DPP GKJI, Bendum PP FSP5K-KSPSI dan Pengusaha.
- Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., Ph.D (Emil Dardak), Wakil Gubernur Propinsi Jawa Timur 2018-2024 dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Timur.
“Dari 12 nama usulan nama-nama kabinet diharapkan dipilih oleh Prabowo Subianto dipilih sebagai menteri atau wamen. Nama-nama ini diusulkan berdasarkan aspirasi dari masyarakat dan pemilih pemula atau milenial dari capres-cawapres Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu,” pungkas Kamrul pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. (red)