Kebingungan, Takut Di Bully Perangkat Desa Wonocoyo Kec Panggul ,Kab Trenggalek. Seorang Ibu Mengadu Pada Ormas Yang Peduli Masyarakat

 
JAWA TIMUR / Mediainformasi network.com -Trenggalek, Seorang ibu dari 3 orang anak yang salah satunya masih menempuh pendidikan Dasar di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Panggul . Meminta bantuan kepada oknum lembaga swadaya masyrakat untuk di dampingi memperoleh pelayanan dari Pemerintah Desa Wonocoyo,panggul. Hal tersebut terjadi di karenakan anak yang sekolah di bangku kelas 6 dan lulus pada tahun ini belum tercantum di Kartu Keluarga dan belum memiliki akta kelahiran . Jum’at (11/05/2021)
 
Kronologi kejadian tersebut adalah saat pihak sekolah dasar melihat kartu keluarga , anak tersebut tidak tercantum di  kartu keluarga . Sedangkan untuk salah satu syarat melanjutkan sekolah menengah pertama , Nomor Induk harus di input ke Dapodik . Lalu pihak sekolah meminta ibu itu untuk segera mengurus terkait kelengkapan data dari anaknya . Setelah itu , ibu itu bergegas ke desa dengan membawa dokumen kelengkapan. Untuk meminta surat keterangan dari desa . Akan tetapi sesampainya di desa, ibu itu justru di bully oleh Pemerintah Desa Woncoyo kec panggul,Trenggalek. 
 
Salah seorang awak media yang kebetulan berada di Balai Desa Wonocoyo bersama dengan salah satu guru Sekolah Dasar dimana anak ibu itu mengikuti pendidikan, ikut menyaksikan ibu tersebut di bully oleh oknum pemerintah desa yang seharusnya melayani masyarakat justru mem-bully kelalaian ibu tersebut karena dulu tidak segera mengurus akta kelahiran anaknya.
 
” Saya sangat menyayangkan apa yang terjadi dan di ucapkan oleh Perangkat Desa Wonocoyo , Ada seorang warga (wanita) yang kebingungan dikarenakan kelalaiannya mengurus Akta kelahiran dan mencantumkan anaknya pada Kartu Keluarga, bukannya di nasehati dan di layani justru mendapatkan bully-an dari Pemerintah Desa Wonocoyo yang sifat bully-an tersebut mengatakan bahwa Ibu itu Orangnya membuat Susah dan Repot pemerintah Desa saja . Sampai-sampai saya yang tidak tahu apa-apa yang sifatnya hanya ingin membantu mengklarifikasi mencairkan suasana, ikut di marahi karena saya di kira ayah dari anak tersebut “,ucap awak media,
 
 Di konfirmasi di tempat anak ibu itu sekolah, ibu itu mengatakan ” Iya saya dulu kurang lebih sekitar tiga tahun yang lalu,sempat mengajukan untuk membuat akta kelahiran anak saya . Tapi di karenakan kesibukan kerja saya untuk menghidupi anak-anak saya, saya lalai untuk mengurus akta kelahiran dan mencantumkan anak saya di kartu keluarga saya. Akan tetapi saya mau mengurus lagi takut. Di karenakan saya tadi baru saja ke desa , akan tetapi saya justru di bully ” Ucap ibu itu,
 
Diketahui dari informasi warga setempat, ibu itu memang seorang diri membesarkan anak – anaknya , di karenakan ayah dari anak-anak tersebut sudah lama tidak pulang ke rumah.
 
Pihak sekolah dasar dimana anak dari ibu itu mengenyam pendidikan mengatakan ” Sebetulnya kami sudah lama mengingatkan pihak keluarga untuk segera mengurus akta kelahiran dan mencantumkan nama anaknya di Kartu Keluarga, karena Kami perlu akta kelahiran dan nama anak tersebut tercatat dalam Kartu Keluarga agar memiliki Nomor induk kependudukan,sebagai salah satu syarat untuk di input ke Dapodik agar anak ibu itu dapat mendaftar melanjutkan sekolah ke jenjang Sekolah Menengah Pertama “, Terang Oknum guru,
 
” Terlepas dari kelalian orang tuanya, Pemerintah Desa seharusnya mempunyai Kebijakan . Tugas Pemerintah Desa adalah melayani masyarakat ,bagaimana bisa di katakan Pemerintah Desa jika ada warganya yang lalai,bukan hanya di ingatkan dan di layani , justru di bully dengan merasa di repotkan . Jelas-jelas itu tupoksi pemerintah Desa ” jelas ormas .(Ingga)
Jawa timur
Comments (0)
Add Comment