MEDIA INFORMASI NETWORK.COM (Serang) – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto bersama Kasubbidpenmas Polda Banten AKBP Meryadi hadiri kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) bertempat di Hotel Wyndham Surabaya, Jawa Timur pada Senin (22/04) serta Kegiatan tersebut Kadiv Humas Irjen Pol Sandi Nugroho dan Kabid Humas Jajaran.
Dalam kesempatan tersebut Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto membenarkan kegiatan tersebut. “Hari ini saya bersama Kasubbidpenmas Polda Banten AKBP Meryadi menghadiri rakernis Humas Polri tahun 2024 yang dilaksanakan di Hotel Wyndham Surabaya mulai tanggal 22-24 April 2024,” kata Didik.
Kemudian Didik menjelaskan tema yang diangkat dalam Rakernis tersebut. “Tema dalam Rakernis ini yaitu Humas Polri yang Presisi Siap Mendukung Stabilitas Kamtibmas yang Kondusif dalam Proses Demokrasi Guna Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan,” jelas Didik.
Selanjutnya Didik juga menyampaikan bahwa peran media sosial saat ini sangat besar. “Peran media sosial diera sekarang ini sangat besar dikarenakan perkembangan teknologi komunikasi memperbesar potensi krisis,” tutur Didik.
Selain itu Didik mengatakan tentang Kebaruan di Era Disrupsi. “Luasnya akses ke konten informasi berkat digitalisasi komunikasi, Masyarakat bisa membuat informasi sendiri melalui media social, Demokratisasi media dan jurnalisme warga mengkompensasi ketidakpuasan terhadap informasi media massa dan kekecewaan terhadap politik, Masyarakat rentan menerima informasi keliru karena berkembang komunitas se-ideologi dan memiliki keyakinan yang sama, Teknologi telah mengacaukan kebenaran karena viral dianggap lebih penting dari kualitas informasi dan etika, dan Kebenaran tidak lagi difalsifikasi atau dibantah, tetapi kebenaran nomor 2,” jelas Didik.
Untuk itu, Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto mengajak masyarakat untuk menggunakan media sosial secara positif. “Mari kita gunakan media sosial dengan bijak, tidak hanya mementingkan konten viral demi popularitas tetapi juga perlu memperhatikan informasi dan etika serta kebenarannya,” tutup Didik. (Red).