Bandar Lampung (MediaInformasiNetwork.com) – Polda Lampung menjelaskan foto yang beredar terkait lima polisi yang memegang poster aksi sebagai bagian antisipasi kerumunan dan kelancaran kunjungan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) ke Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan foto tersebut untuk laporan kelima anggota Polri tersebut kepada pimpinannya. Namun, yang beredar, polisi yang seolah-olah aksi.
Mereka mengamankan poster aksi dari kelompoknya Aksi Rakyat Lampung secara persuasif di Bernung, Kabupaten Pesawaran, Kamis (2/9/2021), lintasan Presiden Jokowi hendak meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu.
Aksi yang dipimpin Ustadz Royan rencana akan membentangkan 100 poster tentang kekhawatiran membengkaknya hutang hingga keadilan penegakan hukum antara koruptor dan ulama.
Ditambah lagi aksi yang meminta Jokowi membebaskan Habieb Rizieq Shihab (HRS), usut tuntas “Tragedi Km 50, hingga TKA China di Natar, 14 emak-emak dipimpin oleh Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Lampung Utara Bunda Meri.
“Polri bertanggungjawab terhadap perlintasan yang akan dilalui Bapak Jokowi dalam ring 2 dan 3,” kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad
Adanya foto pembentangan poster, lanjut Pandra, hal itu merupakan langkah Polri dalam pengamanan dengan upaya kemampuan prediktif, responsibilitas, dan transparasi berkeadilan.
Dalam masa pandemi Covid-19, tentunya tidak boleh adanya warga yang berkerumunan dengan tujuan agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dengan langkah itu, sehingga adanya warga yang membentangkan poster, kita lakukan pendekatan dan pengertian agar tidak berkerumun di masa pandemi ini,” katanya.
Pandra menambahkan, saat anggota melakukan pendekatan secara persuasif, sejumlah warga terlihat menyambut dengan baik.
Sehingga anggota bersama pemimpin aksi melakukan pemotretan bersama poster untuk disampaikan dalam laporan kepada pimpinan.
“Saat pemotretan oleh anggota untuk laporan kepada pimpinan, ustad Royan juga sempat minta difoto dan diambilkan oleh stafnya dengan tujuan baik sebenarnya. Namun, tidak lama justru muncul dan beredar seolah-olah polisi yang melakukan aksi demo,” katanya.(RedPel)