Bandar Lampung – Penemuan mayat di Tol Bakauheni – Tegineneng pada Senin (28/10/2024) lalu mulai menemui titik terang apa penyebab korban bernama Manda Purnomo (MP) warga Kota Bandar Lampung tersebut meninggal.
Cerita dari isteri dan kakak MP, sebelum korban (MP red) ditemukan sudah tak bernyawa lagi berikut ini, akan membantu pihak Kepolisian dalam mengungkap apa penyebab dan siapa oknum yang terlibat atas meninggalnya MP.
Selja isteri korban saat ditanya kronologis awal mula suaminya meninggalkan rumah hingga akhirnya dapat kabar bahwa suaminya telah meninggal dan ditemukan di pinggir jalan Tol Bakauheni – Tegineneng.
” Pada hari Jumat (26/10/2024) pagi jam 06 kurang itu suami saya pamit mau pergi kerja ke Bakauheni dengan mengendarai sepeda motor bersama seseorang tapi saya gak tahu siapa, nah dia itu minta disiapin handuk, celana sama baju buat mandi dia di Bakauheni, ” ungkapnya saat menunggu proses Autopsi jenazah MP sedang dilakukan oleh Tim Inafis Polda Lampung di Rumah Sakit Bhayangkara Rajabasa Kota Bandar Lampung, pada Selasa (29/10/2024) malam.
Lanjut Selja, bahwa semua yang dibutuhkan suaminya sudah disiapin, lalu suaminya pamit dengan meninggalkan pesan nanti aku dihubungi.
” Ya kata aku. Nah sekitar jam 07 lewat itu aku kontekan biasa sama dia, kontekan lagi dimana, sudah makan belum. Nah tiba-tiba jam 09 kurang 04 menit dia video call saya, video call saya dan dia kayak orang ketakutan, dan dia ngomong begini, Yang tolong yang tolong, aku dijebak polisi, aku mau dibunuh Polisi, jemput aku di Kalianda. Nah VC itu tiba-tiba gak aktif lagi dan HP nya gak hidup lagi, ” imbuhnya.
Lalu lanjut Selja, dirinya cari info ke teman MP dengan menghubungi Toheri.
” Wan, Mandah ini kenapa, kok minta tolong sama saya, katanya mau dijebak Polisi mau dibunuh Polisi. Nah Puan (Toheri red) itu nanya dulu ke Hengki, nah bahasa si Hengki ke Puan nyampein ke saya, kata si Hengki, gak mungkin soalnya perginya sama si Ical, dia baik-baik saja kata Dia. Dan Manda itu ada, dia sedang tidur. Dia gak kenapa-kenapa, dia aman kok, kata Hengki, ” ucapnya menirukan perkataan Toheri saat komunikasi dengan Hengki melalui sambungan telpon.
Kemudian lanjutnya, keesokan harinya beda lagi apa yang disampaikan Hengki.
” Beda lagi omongan si Hengki. Hengki itu nanya ke Polisi si Ical itu. Dihari kedua saya nanya suami saya ke Hengki, kok gak aktif nomernya. Kata si Hengki, nelpon si Ical, si Ical ngirim VN (Voice Note) ke Hengki, Hengki ngirim ke saya. Kata Ical gini ke Hengki, Manda itu sebenarnya kabur dari mobil lompat. Jadi, kita orang sudah cari gak ada, dan udah ngilang gitu aja. Dia itu masih ada di sekitaran Bakau atau Kalianda, nanti juga ketemu. Saya lagi di Tulang Bawang kata si Ical itu. Nanti Senin saya ke Kalianda nyari si Manda. Sorenya saya telpon Toheri, tiba-tiba saya dapat kabar, suami saya sudah gak bernyawa atau meninggal Pak, ” ujar Selja.
Ditanya soal pekerjaan suaminya, Selja mengatakan bahwa suaminya bantu-bantu Polisi.
” Bantu Polisi nangkep-nangkep orang kayak nyabu gitu lho pak. Dia cerita ke saya kayak gitu. Soalnya saya nanya, kamu itu bantu Polisi kerjaannya apa. Jawaban laki saya itu, kayak nangkep orang nyabu lho Yang, orang lagi nyabu, penggerebekan itu aku bantu dia kayak gitu. Bahasa dia kayak gitu ke Saya pas saya tanya, ” ungkapnya.
” Harapan saya, mau kasus ini sampai tuntas, dan pelakunya ditemukan. Saya mau, nyawa dibayar nyawa, ” pungkas perempuan yang masih mempunyai balita berumur 4 bulan ini.
Menambahkan, Wulan kakak kandung korban menceritakan kronologis peristiwa sebelum ditemukannya si korban.
” Sebelumnya isterinya menelpon saya di Hari Jum’at, bahwa Manda itu pergi. Terus dia bilangnya Manda dijebak, kata si isterinya kan. Lalu saya pikir, ah gak mungkin. Nanti juga pasti pulang. Karena saya pikir walaupun dia pergi biasanya juga pulang kan, sudah tunggu aja. Terus e.. besoknya di hari Sabtu nelpon lagi. Ada apa lagi ini, ternyata belum pulang, kaget juga terus nelpon Papa. Kata Papa telpon Hengki, Hengki masih saudara juga, dekat juga dengan Manda, ” ungkapnya.
Kemudian lanjut Wulan, jadi diusut usut kata Papa, waktu ditelpon kata Hengki aman.
” Ada kok Pa, aman kok. Manda masih hidup aman. Terus, tenang lah kita sampai Minggu. Terus Senin sore dikabari, dan juga Hengki yang ngabari ke keluarga kakak Papaku. Kakak Papaku yang paling tua terus dia nelpon juga kakak Papaku yang nomer 3. Lalu kakak yang nomer 3 itu nelpon aku, bahwa Manda udah gak ada, katanya di Kalianda, ” ucapnya.
Menurut Wulan, dihari Senin itu juga dirinya bersama keluarga langsung ke Kalianda.
” Kita gak tahu ninggalnya karena apa, kita gak tahu benar-benar buntu, kita gak tahu. Sore itu, malem di RSUD Bob Bazar Kalianda, pas dipastikan kita lihat memang bener jenazah Manda, ” lanjutnya.
Saat ditanya siapa yang memberikan informasi bahwa jenazah Manda Purnomo berada di RSUD Bob Bazar Kalianda, Wulan mengatakan Hengki.
” Kita tahunya info segala macem dari dia (Hengki red) semua Pak. Harapan dari keluarga harus diusut sampai tuntas, dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku Pak, ” pungkasnya.
Saat Media menanyakan kepada Petugas Forensik yang bertugas, kapan hasil Autopsi keluar, dijawabnya dua Minggu.
” Sekitar satu sampai dua Minggu Pak, ” ucapnya singkat.
Sementara itu Pihak dari Kepolisian saat ini terus bekerja dengan mengumpulkan bukti-bukti pendukung dalam mengungkap siapa oknum dibalik kasus pembunuhan ini.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan hasil autopsi ini akan mengetahui penyebab pasti meninggalnya Manda.
“Proses penyelidikan masih terus kami lakukan, saat ini kami masih menunggu hasil autopsi yang telah selesai dilakukan oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung,” katanya, Kamis (31/10/2024).
“Hasil autopsi ini akan keluar dalam seminggu kedepan, nantinya hasil ini bisa mengungkap kepastian kematian MP, ” lanjutnya.
Umi memastikan dalam kasus ini pihaknya akan bekerja secara profesional. Untuk itu dirinya berharap tidak ada persepsi yang kurang tepat di masyarakat.
“Saya menegaskan, kami jajaran Polda Lampung memastikan kasus ini ditangani secara profesional, kami berharap tidak ada opini ataupun persepsi yang kurang tepat di masyarakat hingga hasil autopsi ini keluar,” ungkapnya. (Red).