Bandar Lampung – Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) di Lampung akan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pembangkit Listrik Negara (PLN) Lampung pada Jumat (07/06/2024).
Aksi ini merupakan imbas dari lambannya penanganan gangguan Listrik yang mengakibatkan banyak kerugian yang diterima masyarakat hingga lumpuhnya roda perekonomian di Lampung.
Konsolidasi akbar untuk persiapan aksi ini telah dilakukan di depan Museum Lampung pada Kamis (06/06/2024).
Tiga organisasi kemahasiswaan yang tampak hadir dalam konsolidasi ini adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bandarlampung, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Bandarlampung, dan Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (Imapal).
Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Topik Sanjaya, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keresahan bersama atas pemadaman listrik yang dilakukan PLN selama 24 jam lebih.
Menurutnya, pemadaman ini telah menyebabkan roda perekonomian di Lampung “mandek” dan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.
“PLN wajib bertanggung jawab atas perbuatannya, jangan mentang-mentang tidak memiliki pesaing malah jadinya semau-mau,” kata Topik.
Dia menambahkan bahwa konsolidasi ini belum diikuti oleh seluruh OKP di Lampung. Nantinya, para ojek online (ojol) yang juga terimbas dampak pemadaman listrik juga akan bergabung.
“Nanti masih banyak yang bakal menyusul menyuarakan keresahan bersama menuntut PLN memberikan kompensasi ganti rugi,” tegasnya.
Senada, Ketua Cabang PMII Bandarlampung, Dapit Novian Mastur mengatakan, pemadaman listrik ini telah menyebabkan kerugian besar bagi para pengusaha dan masyarakat, terutama para ojek online.
“Perekonomian lumpuh, banyak kerugian yang dirasakan pengusaha, paling terasa para ojol,” kata Dapit.
Dia menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk pembelaan terhadap rakyat Lampung.
“Kami berada disisi rakyat,” tegasnya.
Dapit kemudian membandingkan kejadian ini dengan pemadaman listrik bergilir yang terjadi di Jawa pada 4 Agustus 2019 silam.
Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun langsung menegur keras Plt Direktur Utama PLN yang saat itu menjabat, Sripeni Inten Cahyani.
“Artinya sepenting itu dan seberpengaruh itu dampak dari pemadaman listrik. Dahulu lantaran perekonomian tidak berputar Pemerintah Pusat sampai turun tangan langsung,” tutupnya.
Aksi demonstrasi ini diprediksi akan berlangsung ramai. Masyarakat juga diajak untuk turut bergabung menyuarakan keresahan bersama. (Red)