BANDAR LAMPUNG — Meskipun angka Stunting di Kota Bandar Lampung Rendah, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus berupaya menekan angka stunting agar semakin rendah dengan melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting bersama di Aula Gedung Semergou, pada Jumat (21/06/2024) pagi.
Hadir dalam acara tersebut Walikota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, para Asissten, staf ahli, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Abdul Waras, Kodim 0410/Bdl Kolonel ARH Tan Kurniawan, Kajari Helmi, serta di hadiri oleh seluruh Forkopimda se-Kota Bandar Lampung dan undangan lainnya.
Rembuk Stunting dibuka langsung oleh Walikota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana, dengan tujuan untuk menurunkan angka stunting yang mencapai 13,4 persen.
Eva Dwiana juga menyampaikan, bahwa meskipun angka stunting di Bandar Lampung lebih rendah dari rata-rata Provinsi Lampung sebesar 14,60 persen dan juga di bawah angka Nasional sebesar 21,5 persen, ada upaya penurunan tetap menjadi prioritas utama.
” Saat ini angkanya cukup rendah dibandingkan dengan angka stunting di Provinsi Lampung dan nasional, cuma kita tetap harus berupaya menekan angka ini lebih jauh lagi,” tegas Eva.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menunjukkan bahwa pada tahun 2023, masih ada 0,81% atau sekitar 520 anak di Kota Bandar Lampung yang mengalami stunting.
Oleh sebab itu menurut Eva Dwiana Pemkot Bandar Lampung akan berkomitmen melalui pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di setiap kelurahan yang tersebar di Kota Bandar Lampung.
” Lembaga TPPS ini bertugas untuk mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan program percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Kota Bandar Lampung,” imbuhnya.
Eva Dwiana juga berharap seluruh perangkat pemerintah dapat bekerjasama bersama-sama untuk menekan angka stunting di kota Bandar Lampung.
“Ini sesuai dengan petunjuk dan arahan dari pemerintah pusat dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” lanjutnya lagi.
” Mari kita bergotong royong dan menjalin kekeluargaan dalam upaya menurunkan angka stunting di kota Bandar Lampung,” himbaunya.
Diketahui, banyak program-program yang diinisiasi oleh Pemkot Bandar Lampung dalam upaya pencegahan stunting meliputi :
- Pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri.
- Pemberian makanan tambahan kepada balita di Posyandu.
- Pemberian makanan tambahan bagi anak-anak yang mengalami stunting dan permasalahan gizi lainnya.
- Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang kekurangan energi kalori.
- Intervensi serentak pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, dan edukasi bagi seluruh ibu hamil dan balita.
Langkah-langkah yang diupayakan tersebut diatas, diharapkan angka stunting di Kota Bandar Lampung bisa terus menurun dan meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan anak-anak di Kota Bandar Lampung. (Sur/Kawat).